Mencerdaskan Otak dengan Latihan Analisa Persepsi

Salam ngeblog semuanya! Kali ini, khusus dalam postingan ini, saya akan mengangkat artikel yang dibuat oleh Kakak saya (Alm. Rifqi Yudhistira Anugerah Perkasa), terkait permainan analisa otak untuk berlatih berpikir kreatif, dan imajinatif. Artikel ini saya muat lagi karena saya pikir akan sangat berguna dan bermanfaat untuk temen – temen semua, karena sesungguhnya ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang diamalkan. :D *pret bet dah*

Ayo kita simak!

Suatu ketika, saya sedang tidak ada kuliah. Kemudian saya berinisiatif untuk mencari-cari kegiatan (baca: cari masalah) yang minimal bisa menambah ilmu. Lalu saya berjalan-jalan di sekitar lingkungan kampus. Kemudian saya melihat ada 2 orang yang sedang jalan, salah satunya menuntun sepeda motor Honda Supra Fit. Dan di sekitar mereka tidak ada orang lain. Selesai.

Sekilas kita bisa lihat tidak ada yang istimewa dari kejadian yang saya lihat tersebut. Tapi di sinilah pinter-pinternya orang kreatif itu. Ia akan melihat jauh lebih dalam dibanding orang biasa. Suatu analisa yang jauh lebih dalam, yang orang biasa tidak menjamahnya. Ingin merasakan menjadi orang cerdas? Ikuti bahasan di paragraf bawah.

Dari satu kejadian sederhana yang disebutkan di atas, kita dapat melakukan salah satunya sebuah latihan analisa persepsi. Apakah itu? Gampangnya kita mencoba menganalisa, menyelidiki, atau memeriksa, apakah latar belakang dari kejadian itu, motifnya, atau kenapa hal tersebut dilakukan, bisa jadi bahkan sampai bagaimana karakteristik orang tersebut.

Lumayan menarik bukan? Baik, akan kita coba analisis, kenapa bisa ada 2 orang yang menuntun motor. Apa yang melatarbelakangi 2 orang tersebut berjalan dan menuntun motor. Berikut hasil analisa dari saya, bila ingin menambahkan silakan, saya tunggu comment-nya.

1. Motornya mogok

2. Bensinnya habis

3. Bannya bocor

4. Kunci motornya ilang

5. Nemenin temen yang kebetulan ketemu di jalan

6. Dimintai tolong dorong motor temennya

7. Supaya ga ditilang polisi karena ga bawa helm

8. Di situ adalah daerah yang ga boleh nyalain motor

9. Lagi main film mungkin

10. Pura-pura mogok

11. Ga bisa nyetir motor (haha..kaya siapa ya?)

12. Habis kecelakaan

13. Mereka adalah maling motor!

14. ...

Wah..lumayan kan? Ada yang bisa nambahin lagi? Saya kasih penghargaan setiap satu analisis baru.

Akan tetapi sahabat, yang ingin saya sampaikan di sini adalah bagaimana kita menghadapi suatu keadaan atau masalah. Sampai saat ini mungkin kita masih berada dalam mindset yang terbatas. Padahal, jika kita mau mengubah mindset kita yang semula sempit, kita dapat mengupas sesuatu lebih dalam lagi. Dalamnya analisa seseorang dipengaruhi oleh kapasitas kecerdasannya.

Pada suatu hari, Imam Syafi’i melakukan perjalanan dari Mesir ke Bagdad, untuk menemui gurunya, Imam Ahmad. Beliau berjalan, kemudian begitu sampai di Makkah, beliau mendapatkan hadits ini.

Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan burung kecil?

Kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke Bagdad. Selama perjalanan dari Makkah ke Bagdad ini beliau hampir sama sekali tidak makan. Kenapa beliau tidak makan? Karena khawatir, makanannya ada yang syubhat. Sampai kemudian di rumah Imam Ahmad, Imam Syafi’i kemudian dijamu setelah sholat isya berjama’ah. Maka dengan lahap luar biasa ia menghabiskan makanannya. Kemudian beliau beranjak ke tempat tidur.

Abdullah bin Imam Ahmad, anak Imam Ahmad, yang nantinya juga akan menjadi ulama besar, memperhatikan perilaku Imam Syafi’i, karena unik menurutnya. Pagi-pagi, saat subuh, Imam Syafi’i keluar, bangun dari tempat tidurnya, kemudian langsung ikut sholat subuh ke masjid, tanpa wudhu. Lalu Abdullah berkata kepada ayahnya, “Ayah, tamu kita ini berbahaya. Bagaimana mungkin, ia datang, lalu makan dengan lahapnya, langsung tidur, kemudian bangun, langsung sholat ke masjid tanpa wudhu!”

Imam Ahmad hanya tersenyum mendengar perkataan anaknya. Kemudian Abdullah bertanya langsung kepada Imam Syafi’i, “Wahai syekh, kenapa engkau melakukan hal ini dan itu?” Lalu ia menjawab, “Sejak dari Bagdad, belum ada makanan yang masuk ke perut saya. Dan saya memang menantikan makan dari keluarga Imam Ahmad karena saya yakin, keluarga ini mendapat rizki dari jalan yang barokah, halal, dan toyyib. Saya tidak akan melewatkan yang barokah itu untuk mengisi perut saya.” Lalu Abdullah melanjutkan pertanyaannya, “Terus kenapa habis makan langsung tidur?” Dijawab, “Saya tidak tidur, saya bertafakur di kamar sambil berbaring. Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda, “Satu ayat dari ilmu itu lebih baik daripada 1000 rakaat sholat sunnah.” Saya masih terjaga sampai subuh sehingga wudhu saya belum batal.” Ditanya, “Lalu apa yang anda tafakurkan semalaman itu?” “Hadits. “Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan burung kecil?”” Diceritakan dari hadits tersebut Imam Syafi’i mempu menuliskan 1000 kesimpulan. Di antaranya : bolehnya memanggil anak kecil dengan panggilan Abu Fulan, bolehnya masuk ke dimensi anak-anak, berimajinasi, tanpa ada maksud untuk berdusta. Pada hadits tersebut si anak adalah putra Abu Tholhah, anaknya Anas bin Malik. Dan burung kecil di situ sudah mati. Selanjutnya hukumnya mubah untuk memelihara burung, asalkan dipelihara dengan baik. Lalu ada lagi, saat berbicara dengan anak kecil harus menggunakan bahasa mereka. Dan selanjutnya sampai 1000.

Itulah yang membedakan kapasitas intelektual seseorang dalam memahami sesuatu. Mungkin jika kita yang mendapat hadits tersebut, berapa kesimpulan yang dapat kita ambil? Begitu juga dengan kasus sederhana di atas. Berapa kesimpulan yang bisa kamu dapatkan? Selamat berpikir.

*)Rifqi Yudhistira Anugerah Perkasa
Mahasiswa Ilmu Komputer UGM 2007

6 comments:

Eun Suh mengatakan...

kakak cocok jd syekh syekh :p
tp bagus bgt ini :)

Anonim mengatakan...

abis ngelewatin banjir di suatu tempat jadi di dorong. penghargaannya ditunggu lhow :))

fkuur mengatakan...

wehehehe makasih buat anonim yang udah ngebantu. :p
tapi sayang sekali ternyata saya baru melihat blog bulan ini hahaha XD

Anonim mengatakan...

yahhh penghargaan buat sayanya gimana?? masih bisa dapett ngga?? :((

fkuur mengatakan...

oke saya kasih penghargaan sekarang :

SELAMAT! :D
#jengjeng

terimakasih. ('~')b #ngajakberantem

Anonim mengatakan...

cuh!! cuh!! *ludahin muka menyeramkan penulis*

saya menunut keadilan dalam blog ini *jadi lebay* hahahaha =))

 

Link Travel Bloggers Indonesia

Travel Blogger Indonesia

Kunjungi Saya Juga Disini!

Flickr Fakur! Tumblr Fakur!

Atau Disini!


Soundcloud Fajar Kurniawan!

Twitter Fajar Kurniawan!