Saya, suka menulis.
Saya pernah bermimpi suatu hari tulisan saya akan berguna untuk banyak
orang, dan masih sampai sekarang.
Beberapa waktu yang lalu, ada yang bertanya kepada saya “mas kapan
nulis lagi?” atau “mas, ditunggu updatean kecenya”.
Sekali lagi,
Saya, suka menulis.
Tetapi kadang saya tidak mengerti apa yang sebenarnya saya tulis, semua
berjalan begitu saja. Tatanan bahasa, alur cerita, pembawaan pembaca, saya
tidak pernah mengerti dengan semua itu. Menulis membuat saya mengeluarkan
ide-ide di kepala dan membantu saya untuk mencari ide lain yang lebih fresh.
Harus digarisbawahi bahwa menulis disini adalah menulis tulisan bebas yang saya
mau, bukan tulisan terstruktur seperti disertasi (bleh).
Namun ketika tulisan saya diapresiasi oleh beberapa pembaca, merupakan
hal yang luar biasa untuk saya pribadi. Kemudian mimpi itu pun datang lagi,
untuk membuat sebuah tulisan yang berguna bagi banyak orang.
Kenapa menulis?
Alasan pertama, dengan menulis saya bisa memberikan informasi ataupun
inspirasi ke orang lain. Orang yang tidak tahu menjadi tahu, orang yang
pikirannya tertutup menjadi terbuka, orang yang tidak percaya menjadi percaya,
orang yang depresi menjadi terinspirasi. Saya sebut ini sebagai fungsi
mendidik.
Alasan kedua, saya juga bisa mendapatkan banyak informasi baru. Sebagai
contoh ketika menulis sesuatu yang ada kaitannya dengan tempat tertentu, tentu
saja saya harus melakukan riset terlebih dahulu untuk menghindari adanya
mispersepsi. Contoh lain terkadang terjadi apabila saya mendapatkan feedback
dari beberapa teman yang juga membaca tulisan saya. Informasi menjadi semakin
sempurna setelah dikoreksi, di sisi lain juga menambah wawasan saya sebagai author.
Saya sebut ini sebagai fungsi dididik.
Kenapa menulis?
Padahal perintah pertama disebutkan dalam Al-Quran bahwa :
“Iqraa bismirabbikalladzii khalaq” (QS 96:1)
Bacalah.
Angka minat baca di Indonesia sudah semakin meningkat di akhir tahun
2016, namun ironisnya adalah minat menulis di Indonesia malah semakin menurun
di setiap tahunnya. Kalau tidak ada tulisan, apa yang mau kita baca? Padahal untuk
menulis, kita juga butuh membaca. Being a good author is also being a good
reader.
Bagaimana cara memperbaikinya?
Tentu saja dengan mulai membiasakan menulis, apapun. Mulai dari diary,
pengalaman, argumen, artikel, berita ataupun penelitian. Ketika kita biasa
untuk menulis, maka kita akan terbiasa untuk menyampaikan pemikiran kita
(walaupun lewat tulisan) dan juga di saat yang bersamaan terbiasa untuk menerima
informasi dari luar.
Di dalam euforia Hari Pendidikan ini mulailah melakukan sedikit
kontribusi dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Tidak mampu terjun
secara langsung? Lakukan sesuatu yang bisa membuat diri kita terdidik, karena
di masa depan nanti kita lah yang akan menempati tempat mereka.
Mulailah membaca, mulailah menulis.
Menulis untuk mendidik, dan menulis untuk dididik.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
- Fajar Kurniawan, Postgraduate Student
of International Risk Management and Finance, Bournemouth University, United
Kingdom -
0 comments:
Posting Komentar