Ada yang menarik dari perayaan Easter
atau Paskah di negara ini. Di Indonesia, libur Paskah ditandai dengan 1 hari
tanggalan merah. Namun di UK, Paskah adalah salah satu dari momen liburan yang
paling ditunggu oleh warga UK karena dapat memakan hari libur sampai 3 minggu,
wow!
Momen ini saya manfaatkan untuk
melakukan road trip di sekitar Bournemouth bersama dengan Kharisma Putra
Kartono (Bangput) dan pacarnya Rarassmita Nestiti (Mbakras). Rencana ini
sebenarnya sudah dibuat beberapa hari sebelum liburan Easter, tapi karena
berbagai hal akhirnya cuma kami bertiga yang berangkat. Jalur trip kami pada
waktu itu adalah Bournemouth – Jurassic Coast – Bristol – Bath – Salisbury –
Southampton – Bournemouth, dengan rencana bermalam di Bristol.
Jurassic Coast! Huwow! Pernahkah
terbayang dalam pikiran kalian sebuah tempat yang bernama Jurassic Coast?
Langsung terpikir tempat sejenis Jurassic Park, dimana Tyrannosaurus Rex,
Brontosaurus, Stegosaurus dan Pterodactyl hidup berdampingan dan saling memakan
satu sama lain di satu tempat. Walaupun ini terkesan berlebihan, tapi saya
berharap bertemu dinosaurus disana, serius!
Kami memulai perjalanan dari
Bournemouth pada pukul 10 pagi dan langsung menuju ke tujuan pertama, Jurassic
Coast. Sebenarnya lokasi ini tidak terlalu jauh dari Bournemouth, jaraknya
hanya sekitar 1 jam dengan menggunakan mobil. Oh ya satu hal penting, saya
sangat merekomendasikan untuk menggunakan mobil ke tempat ini. Alasan pertama, jelas
lebih fleksibel terhadap tempat dan waktu kunjungan. Kedua, walaupun disana
terdapat transportasi publik berupa bis, tetapi tidak selalu ada di waktu yang
tepat. Selain itu pula, kita harus selalu awas pada jadwal bis sepanjang hari.
Jika kita melewatkan bis terakhir untuk pulang, maka selamat! Tidak ada
kendaraan apapun disana, gojek pun tak ada, pelik.
Persewaan mobil pun cukup banyak di
Bournemouth, hanya saja kami memilih yang termurah yaitu Avis Car. Biaya sewa
mobil per hari berkisar antara £27-32 untuk jenis city car seperti Honda
Jazz dan Swift. Lalu untuk ijin mengemudi, kita dapat menggunakan SIM A
Indonesia untuk menyetir disini. Hanya saja, terdapat perbedaan tarif sewa
mobil untuk mereka yang berusia dibawah 25 tahun. Bedanya kita diharuskan membayar
asuransi atau semacam biaya tambahan untuk mobil. Hal ini mungkin disebabkan
karena angka kecelakaan oleh pengendara dibawah 25 tahun sangat tinggi di UK.
Oleh karena itu, saya tidak pernah meminjam mobil atas nama saya sendiri haha!
Destinasi pertama adalah Durdle Door
dan Lulworth Cove. Pertama kali kami mendatangi tempat ini ada beberapa hal
yang menarik perhatian saya. 1) Pengunjung tetap ramai walaupun di hari biasa
dan cukup berawan. 2) Tempat parkirnya pun cukup luas, bahkan terdapat tempat parkir
cadangan di saat peak season. 3) tidak ada retribusi tiket masuk daerah
wisata. 4) tidak ada tukang parkir! Mesin tiket parkirnya pun jarang-jarang.
Ini adalah kali pertama saya menggunakan mesin parkir, bahkan saya tidak pernah menggunakannya di Indonesia. Pertama agak lucu juga kita membeli tiket sendiri dan harus menaruh tiketnya di dasbor depan mobil. Sistem ini biasa disebut dengan “Pay and Display”. Nantinya tiket ini akan dimonitor oleh petugas yang sesekali berjalan-jalan di sekitar tempat parkir, saya ulangi lagi SESEKALI! Jadi sebenarnya peluang untuk tidak membayar parkir sangat tinggi dengan sistem seperti ini. Mau diterapkan di Parangtritis? Jangan harap, setidaknya sampai populasi ibu-ibu yang pandai bersilat lidah lebih sedikit dibandingkan petugas yang lebih pandai.
Durdle Door dan Lulworth Cove adalah
wisata pantai yang terletak di kawasan yang sama, hanya berbeda jarak sekitar
1-2 km. Di kawasan ini juga terdapat destinasi lain seperti Stair Hole, Man O’ War
Beach dan Lulworth Castle. Hal lain yang menarik disini, hampir semua wisata
alam tidak dipungut biaya retribusi, namun untuk wisata heritage site
seperti kastil, peninggalan sejarah atau sekedar reruntuhan bisa dipungut biaya
retribusi yang (cukup) mahal. Saya akan menceritakan ini di tulisan yang lain,
sabar.
Pada intinya Lulworth Cove adalah
sebuah teluk yang berbentuk seperti bulan sabit, dan mempunyai sedikit
perbukitan di sekitarnya. Tempat ini sedikit serupa dengan Pulau Padar yang
terletak di Flores NTT, tapi versi kecilnya, versi agak jeleknya, dan versi
biasa saja-nya. Lalu, Stair Hole adalah semacam susunan batu karang yang
berlapis-lapis, semacam kue lapis legit, dan .... berlubang. Sebenarnya ada
penjelasan tentang perbedaan jenis dari bebatuan yang saling menumpuk itu,
sejenis dengan yang terdapat di Lulworth Cove, tetapi saya terlalu malas
memahaminya *bad traveler*.
Sedangkan Durdle Door adalah sebuah pantai yang terkenal dengan ‘karang bolong’nya di UK. Bentuk karang bolong ini cukup iconic di UK, karena bentuk lubangnya yang menyerupai pintu, maka dia disebut ‘door’. Durdle Door terletak bersebelahan dengan Man O’ War Beach, dan mempunyai garis pantai yang cukup panjang sejauh mata memandang. Satu hal yang perlu diingat adalah, tidak ada toilet umum disini! Toilet terdekat ada di dekat parkiran mobil, yang berarti jika kita kebelet, harus lari keatas sambil menahan pipis.
Karena sesungguhnya pipis adalah panggilan alam, kita tidak akan pernah tahu kapan dia datang.
- Fajar
Kurniawan, Postgraduate Student of International Risk Management and
Finance, Bournemouth University, United Kingdom -
0 comments:
Posting Komentar