#Kakipencot : Explore London – Belajar Pengalaman dari Sesepuh


Hari kedua saya menginap di tempat salah satu teman dari Bang Fadli –namanya saya lupa hahaha–, yang sudah tinggal di London selama kurang lebih 3 tahun. Dia mengerjakan studi PhD di Imperial College of London, tempat kuliah yang sangat wow. Dia sudah berkeluarga, memiliki satu anak yang sudah mulai belajar di TK, atau kindergarten.

Selain orang ini, ada satu orang lagi –teman Bang Fadli– yang juga mengambil PhD di King’s College London, sekaligus menemani istrinya yang mengambil PhD di Imperial College of London. Di saat itu saya merasa terjebak di kumpulan orang-orang intelek.

Sebenarnya mereka juga tidak terlihat seperti orang-orang intelek pada umumnya, malah sedikit banyak terlihat sebagai remaja masjid dengan janggutnya yang jarang-jarang. Intinya orang-orang ini merupakan alumnus dari SMA yang sama, dan saling berbincang mengenai cerita masa lalu dan kehidupan mereka di masa kini.

Kini ketiganya merupakan orang-orang yang bergerak di bidang akademisi, baik sebagai peneliti maupun sebagai tenaga pengajar. Perbedaan almamater dan jalan hidup yang membuat mereka bertemu lagi di Negara lain menyadarkan saya akan pentingnya silaturahmi antar teman walaupun tidak pernah berkomunikasi. Namun, persamaan mereka sebagai ‘anak-anak rantau yang berasal dari bumi yang sama’ membuat kedekatan itu kembali, dan semakin kuat. Ini juga yang saya rasakan beberapa waktu yang lalu, mungkin akan saya tuliskan di tulisan yang lain.

Setelah berpamit dengan tuan rumah, kami melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat di London seperti Tower Bridge, Tower of London dan Piccadilly Circus. Tapi kami tidak terlalu banyak berjalan-jalan seperti hari pertama, karena kondisi Bang Fadli yang kurang sehat mungkin karena faktor umur *hahaha*. Jadi setelah itu kami langsung ke menuju ke Victoria Station untuk menunggu bis kami kembali ke Bournemouth.
 
Tower Bridge
Piccadilly Circus
Tower of  London
Tower Bridge dari dekat

London terlalu besar untuk dikelilingi dalam waktu 2 hari, bahkan kami belum mencapai semua landmark di Central London. Namun sebagai ibukota dari England, kondisinya tidak jauh berbeda dengan Jakarta, hanya lebih bersih, lebih dingin, lebih segar udaranya, lebih banyak ruang terbuka hijau, lebih terintegrasi transportasinya dan lebih kaya. Masih banyak yang masih bisa diperbaiki dari Jakarta jika compared to London bukan? London oh London, Jakarta oh Jakarta~ *jadi baper*

- Fajar Kurniawan, Postgraduate Student of International Risk Management and Finance, Bournemouth University, United Kingdom -

0 comments:

 

Link Travel Bloggers Indonesia

Travel Blogger Indonesia

Kunjungi Saya Juga Disini!

Flickr Fakur! Tumblr Fakur!

Atau Disini!


Soundcloud Fajar Kurniawan!

Twitter Fajar Kurniawan!