Apa yang membuat sebuah angkatan menjadi abadi?
Apakah karena kesamaannya?
Ataukah karena warna yang mewarnai angkatan tersebut?
Teknologi Industri Pertanian 2010, pertama kali kami bertemu berjumlah 85 orang. Ada beberapa orang yang namanya berada di absen tetapi tidak pernah menampakkan dirinya di kelas. Namun sejak pertama kali keluarga baru ini terbentuk, sudah ada 4 orang sampai sekarang yang tidak bergabung bersama kami lagi di dunia perkuliahan.
Masuk bersama, keluar bersama. Tentu itu adalah harapan yang paling umum bagi setiap mahasiswa bersama dengan teman-teman seperjuangannya di perkuliahan. Jika suatu angkatan dapat lulus dan wisuda bersama pastinya akan menjadi sebuah kenangan yang luar biasa bagi angkatan tersebut. Tapi sayangnya hal tersebut hampir tidak mungkin
Dalam perjalanannya, sangat banyak perbedaan prinsip (yang mau lulus cepat dan santai), perbedaan effort untuk mengerjakan tugas akhir, bahkan sampai ke perbedaan nasib mendapatkan dosen pembimbing. Beberapa kendala tersebut yang me-mustahil-kan satu angkatan penuh dapat lulus di waktu yang sama. Tetapi seharusnya kendala tersebut dapat diatasi apabila semua orang dapat membantu satu sama lain dan menurunkan egonya masing-masing.
Dalam perjalanannya, sangat banyak perbedaan prinsip (yang mau lulus cepat dan santai), perbedaan effort untuk mengerjakan tugas akhir, bahkan sampai ke perbedaan nasib mendapatkan dosen pembimbing. Beberapa kendala tersebut yang me-mustahil-kan satu angkatan penuh dapat lulus di waktu yang sama. Tetapi seharusnya kendala tersebut dapat diatasi apabila semua orang dapat membantu satu sama lain dan menurunkan egonya masing-masing.
Sayangnya hal tersebut adalah hal yang paling sulit dilakukan, termasuk oleh saya sendiri. Semakin mendekati ujung masanya, orang-orang akan semakin memikirkan egonya masing-masing. Hal yang wajar menurut saya, karena visi dari masing-masing orang tersebut sangatlah beragam. Ada yang ingin langsung melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya, ada yang ingin langsung bekerja, ada yang langsung ingin menikah, ada yang langsung ingin membantu orang tuanya, ada pula yang masih ingin menikmati suasana kampus.
Maka dari itu, saya hanya mengharapkan angkatan ini dapat menjadi angkatan pertama yang mengukir sejarah di kampus, menjadi angkatan terbanyak yang lulus pertama kali. Semoga saja setiap orang di angkatan ini dapat terus menjaga, mengerti, bahwa masih ada teman-temannya yang lain yang masih membutuhkan bantuan mereka, untuk membentuk satu sinergi angkatan. :)
Fajar Kurniawan, Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada
0 comments:
Posting Komentar