#Kakipencot : Camping Pantai Klayar Pacitan Bag.2


Sesampainya di Pantai Klayar, wanita-wanita langsung mencari kamar kecil, sedangkan saya dan Eldwin masih terhening menikmati pemandangan dan suasana Pantai Klayar di sore itu. Setelah semua berkumpul, saya dan Eldwin langsung berkeliling mencari tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Saran dari Ibu tukang es kelapa jangan terlalu dekat air, ditakutkan air pasang datang di malam hari. Maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda di ujung tebing sebelah barat pantai. Barang-barang dikeluarkan dari mobil, dan kami berjalan kaki menaiki sedikit bukit untuk mencapai tebing tersebut. Saya dan Eldwin mengambil beberapa barang yang masih tersisa di mobil, sementara yang lain mencoba mendirikan tenda.

Setelah tenda berdiri, hari pun mulai gelap. Eldwin mencoba membuat api unggun untuk mengeringkan kayu-kayu gratis yang kami dapatkan sewaktu perjalanan tadi. Karena waktu sudah lewat mahgrib, saya pun turun ke bawah untuk menjalankan solat di mushola umum. Ternyata di daerah pinggir pantai juga ada sekelompok orang yang baru saja tiba untuk kemping, dan sedang mendirikan tenda.

Suasana pantai Klayar di malam hari tidak begitu gelap, karena sudah terdapat lampu jalan yang cukup besar dan terang yang terpasang 1 buah di pantai dan 1 buah lagi di dekat jalan keluar. Malam itu hari sedang mendung, harapan saya untuk dapat melihat bintang di alam bebas lagi-lagi pupus. Langit malam hanya dihiasi awan-awan tebal dan sesekali menurunkan hujan ringan. Makan malam pun siap, kami menyantap indomie goreng yang menjadi makanan favorit bagi para backpacker di saat seperti ini. Kekurangan dari lokasi kemping di tebing adalah terlalu besarnya angin selama malam waktu itu. Jadi bagi orang-orang yang kondisi fisiknya tidak siap mungkin akan sedikit mengalami gejala penyakit sejuta umat : masuk angin. Malam semakin larut, wanita-wanita pun masuk ke dalam tenda, sementara saya dan Eldwin tidur di luar dengan menggunakan sleeping bag. Selain bertugas menjaga tenda dari luar, kami sekaligus menjaga makanan dan peralatan yang masih berada di luar dari hewan liar, ataupun orang liar.

Sekitar jam setengah 11 ketika saya dan Eldwin mulai memutuskan untuk tidur, bersamaan pula datang sekelompok anak muda yang berniat untuk nongkrong di ujung tebing. Ya sudah bisa ditebak, mereka mencari tempat sepi untuk mabok. Kami pun sempat ikut nongkrong sebentar dan ditawari minum-minum bersama mereka, tapi karena sudah larut malam maka kami pun pamit untuk tidur duluan. Sampai dengan jam 1.30 pagi, mereka baru selesai nongkrong setelah bernyanyi-nyanyi berteriak di dekat tenda kami, tentu saja dalam keadaan mabok. Yaah tapi itu sudah resiko kami untuk kemping ditempat tersebut. Di saat mereka pergi dari tempat kami sekitar jam 1.30, akhinya saya baru bisa menutup mata dan terlelap untuk beristirahat. Rasanya nyaman sekali malam sunyi itu, walaupun angin kencang selalu bertiup sepanjang malam.

Jam 4.00 pagi saya terbangun, dengan setengah sadar saya mulai memperhatikan sekitar. Semua gelap, tidak ada suara kecuali hempasan ombak dan suara angin. Eldwin masih tertidur nyenyak, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan dari tenda wanita. Saya mulai berjalan-jalan sebentar dan melihat langit malam. Serentak saya kaget melihat indahnya langit malam di pagi itu, langit yang penuh dengan bintang, namun masih terdapat beberapa bagian yang diselimuti oleh awan mendung. Saya langsung terburu-buru mengambil kamera saya di dalam tenda dengan setengah sadar. Tripot pun dipasang, kamera saya setel sesuai dengan low shutterspeed untuk menangkap bintang-bintang. Tapi karena kepala saya masih terasa sangat berat, jadi saya banyak terdiam sambil menunggu mengumpulkan nyawa. Hasilnya saya pun menangkap indahnya pantai Klayar di malam hari, walaupun hanya tertangkap satu bintang.

Menjelang subuh, saya memasang kamera untuk menangkap gambar dalam mode interval shoot untuk membuat time elapsed saat matahari terbit. Sementara itu, saya tinggal kamera saya yang sedang memoto otomatis turun ke bawah untuk solat subuh. Menjelang sunrise, teman-teman saya sudah mulai terbangun, dan berputar-putar di sekitar tenda. Rencana kami pada pagi hari itu adalah menghabiskan pagi hari untuk menyusuri pantai Klayar, sampai pada lokasi dimana ada ‘batu menyembur’.

Setelah kami membereskan sisa-sisa kemping kami di lokasi dan menyimpannya di mobil, kami pun langsung berkeliling pantai untuk main air. Ternyata pagi itu pun kami masih kurang beruntung, karena matahari tidak bersinar terang, terhalang oleh awan-awan mendung yang masih menghiasi langit di pantai Klayar. Disini saya baru sadar, ternyata ombak di pantai Klayar itu sangat luar biasa besar. Terutama di bagian timur pantai ini. Ada sebuah pantai kecil yang diapit oleh karang-karang sebelum pantai dari laut. Disini ombaknya bisa menggulung-gulung sangat besar, menurut perkiraan saya bisa mencapai 4-5 meter! Dan memang pada saat itu jalan menuju ‘batu menyembur’ itu pun ditutup, karena ombak sedang tinggi dan dikhawatirkan akan berbahaya. Namun berkat bantuan bapak penduduk sekitar, kami diantar masuk dan dapat melihat ‘batu menyembur’ itu.

Setelah melihat dari dekat, ‘batu menyembur’ itu adalah celah di karang yang besar, yang langsung menyemburkan air apabila tekanan dibawah karang sudah tinggi. Tekanan tinggi itu dapat disebabkan apabila karang baru saja dihantam oleh ombak besar. Semakin besar ombak yang menghempas, semakin besar juga nantinya air yang akan disemburkan. Selain ‘batu menyembur’ di Pantai Klayar, batu-batu karang yang terukir secara alami juga merupakan daya tarik yang sangat tinggi menurut saya.

Menjelang siang hari, kami membersihkan diri dan bersiap untuk kembali ke Solo. Mengembalikan mobil pinjaman pakde Yayas, menuju Stasiun Solo Balapan, naik kereta kembali ke Yogyakarta, dan pulang ke rumah dan kostan masing-masing. Pantai Klayar memang belum maksimal menunjukkan keindahannya kepada kami, tapi keindahan Pantai Klayar tetap sudah membekas di ingatan kami, di catatan perjalanan kami.



Fajar Kurniawan, Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada

0 comments:

 

Link Travel Bloggers Indonesia

Travel Blogger Indonesia

Kunjungi Saya Juga Disini!

Flickr Fakur! Tumblr Fakur!

Atau Disini!


Soundcloud Fajar Kurniawan!

Twitter Fajar Kurniawan!