Jarwo Naif! |
Beberapa
waktu yang lalu, saya sempat mendatangi sebuah event pentas seni yang diadakan
oleh UPN Veteran, bertempat di GOR UNY. Saya mengajak kedua teman saya,
Ramadhani Ryan Akhmad (Nyonyon) dan Wayah Arna Andika (Wayah). Walaupun mereka
berdua tidak saling kenal, yang saya tahu mereka berdua paling cocok apabila
diajak ke acara-acara seperti ini, apalagi dengan guest star Naif! Ya, Naif adalah salah satu band yang sangat jarang
tampil di Yogyakarta. Saya pertama dan terakhir kali melihat Naif tampil sewaktu
masih di Jakarta, di acara L.A. Light Indiefest periodenya Tigapagi, C.U.T.S.
dan lainnya. Kesan pertama menyaksikan penampilan Naif sewaktu itu benar-benar
gila! Karena gaya David sang vokalis juga tidak wajar sewajarnya vokalis pada
umumnya. Benar-benar nyeleneh,
asal-asalan dan gokil kalau bahasa
gaulnya.
Begitu
juga yang saya lihat pada malam itu, penampilan Naif benar-benar sangat bisa
dinikmati. Dari alunan musik yang bisa menggoyangkan badan seperti Curi
Pandang, Televisi dan Mobil Balap, sampai alunan sendu yang bisa menyentuh hati
*aseek* seperti Benci Untuk Mencinta, Dimana Aku Disini dan Posesif. Intinya,
bagi kalian yang belum pernah melihat aksi panggung Naif secara live, saya sangat sarankan untuk
menonton! Percayalah, kalian yang tidak begitu suka Naif pasti akan langsung
jatuh cinta ketika melihat langsung.
Manfaatkan segala sumber cahaya di panggung |
Tetapi,
disini saya mau membahas tentang salah satu ilmu fotografi, yaitu fotografi
panggung atau bisa disebut gigs
photography atau stage photography,
intinya segala sesuatu hal yang berhubungan dengan penampilan di panggung. Ada beberapa
kekurangan terhadap objek sesuatu yang ada di panggung. Yang pertama, mereka
jelas bergerak kesana kemari, dan terkadang tidak bisa ditebak apa yang akan
muncul selanjutnya, ditambah lagi apabila waktunya yang malam hari pencahayaan
menjadi kurang.
Berikut
ini adalah beberapa tips pribadi dari saya bagi pembaca yang berminat untuk
mencoba mengabadikan momen-momen di atas panggung :
1. Gunakan lensa zoom atau fix micro
Lensa zoom sangat
diperlukan apabila objek kita di panggung tiba-tiba berjalan ke tempat yang
sangat sulit kita jangkau, dalam hal ini lensa zoom sangat membantu. Pilihan lain
mungkin kita dapat menggunakan lensa fix 105mm atau 135mm. Namun,
konsekuensinya kita harus tetap berada di satu tempat untuk menyesuaikan jarak
jangkauan lensa dengan panggung. Lensa yang baik digunakan untuk gigs photography adalah lensa yang
memiliki bukaan sekecil mungkin. Mungkin bisa menggunakan f1.8, f.2, atau f2.2
untuk memaksimalkan kemampuan kamera menangkap cahaya yang ada di panggung.
2. Datanglah lebih awal, cari tempat
strategis
Ketepatan waktu datang
sangat mempengaruhi posisi kita sewaktu hunting
foto nantinya. Jika bisa datang lebih awal, cobalah cari tempat dimana kita
bisa aman dari lautan manusia yang mosing. Saya sangat menyarankan untuk berada
tepat di depan panggung. Karena walaupun mosing sering terjadi di tengah lautan
manusia, tetapi bagian depan panggung adalah satu-satunya bagian yang paling
nyaman dan aman dari benturan-benturan orang mosing. Jika kita tidak bisa tepat
waktu, cukup cari tempat pojok panggung yang bisa menangkap seluruh pandangan
objek di panggung. Pojok panggung pun menjadi tempat favorit bagi para
fotografer untuk mengabadikan momen.
3. Jangan gunakan flash
Flash kamera akan sangat
merusak keindahan foto yang kita ambil. Terlebih lagi akan sangat mengganggu
objek di panggung yang sedang tampil. Kita harus berhati-hati dalam hal ini,
karena ada beberapa objek yang kadang sangat tidak senang disinari dengan lampu
flash. Maka dari itu sering dilakukan pelarangan penggunaan lampu flash dalam
memoto.
Lighting minimalis pun bisa dimanfaatkan |
4. Manfaatkan lighting panggung secara maksimal
Apabila panggung dipenuhi dengan lighting yang lengkap, maka dapat saya katakan bahwa itu adalah
surganya fotografi. Para fotografer dapat mengambil kombinasi-kombinasi warna
yang sebenarnya tidak bisa dimunculkan dalam keadaan biasa. Penggunaan kecepatan
shutter yang tinggi dapat
memungkinkan kita menangkap cahaya secara tepat dengan apa yang kita lihat. Bagaimana
apabila pencahayaan panggung sangat minim? Tidak masalah, kita dapat
menciptakan suasana hening dengan lighting
yang sangat minimal. Sebagai contoh apabila hanya terdapat satu lampu
halogen yang menyinari panggung, maka ciptakan kombinasi warna dominan di
kuning atau oranye. Dengan begitu akan dapat tercipta suasana sephia.
Kombinasi objek, lighting, mist, angle dapat dimanipulasi sesuka hati kita! |
Banyak
hal yang bisa dimanipulasi dalam fotografi di panggung, terutama masalah
pencahayaan dan sudut pandang. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengumpulkan
sedikit niat. Selanjutnya, happy hunting! :D
Fajar
Kurniawan, Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada
0 comments:
Posting Komentar